DIKSAR
ANGKATAN 22
Sang raja dari
gugusan ini sudah mulai berhiaskan warna merah bercampur kuning.perlahan tapi
pasti seakan enggan meninggalkan Indonesia,ia berjalan perlahan menuju pusat
umat muslim beribadah.kumpulan burung gereja sudah nyaman di sarangnya.
Senja di
kampus gunadarma.duduk berderet deret rapih dengan sebuah tas carrier di samping,berjajar memanjang dua baris
saling berhadapan.aku dan teman teman ku mulai mengeluarkan barang barang yang
ada di dalam carrier,berjejer dan menumpuk seakan barang barang itu ingin di
jajahkan dalam sebuah bazaar kampus.lekat-lekat memandang,mata para mahasiswa
lain yang hilir mudik melewati kami semua seakan ada hal menarik di lorong
tempat pihak kampus memberrikan informasi dalam bentuk selebaran. terlihat
wajah antusias dari teman teman ku,menunggu Pembina memeriksa barang barang
yang sudah di bawa. Selayaknya aku,teman teman ku juga sudah menanti nantikan
hal ini, sebuah kegiatan yang akan mengikat kami satu sama lain,kegiatan yang
membutuhkan kerja sama yang apik,kegiatan yang membutuhkan kesabaran dan
kegigihan.
Sebuah kegiatan
yang membutuhkan loyalitas tanpa batas.ya… kegiaatan ini menimbulkan
kepercayaan dari kami semua satu sama lain.dalam kegiatan ini di bentuk fondasi
yang kokoh dalam persaudaraan. Dalam kegiatan ini menjalin kepercayaan tiap
peserta satu sama lainnya. Di sini kami di ajarkan menjadi seorang pemimpin
yang bertanggug jawab,seorang pemimpin yang menerima konsekuensi bila
anggotanya salah.seorang pemimpin yang berjalan paling depan siap kembali ke
belakang untuk anggotanya yang tertinggal.
Kami di
bentuk untuk saling menghargai. Kami di ajarkan untuk saling membantu kami di
ajarkan untuk menghargai pendapat orang lain,kami di ajarkan untuk tetap
berfikir walau dalam ke adaan apapun.kami di ajarkan untuk tidak mementingkan
diri sendiri.dan kami belajar memahami satu sama lain
Di diksar kami di
ajarkan segala hal dan memperaktikan materi yang sudah kami terima saat
pra-diksar.dari bikin bifak menggunakan ponco,dari bifak beregu sampai bifak per orangan. Kami di
ajarkan juga membuat bifak yang bahan bahan nya terbuat dari alam.
Banyak hal
yang terjadi saat diksar.dari mulai saling mempercayai,mengandalkan dan
melindungi. dari sinilah kerjasama yang apik mulai terbentuk.kami juga belajar
menyemangati peserta lain,walau dalam kondisi yang sama.begitu juga sebaliknya
Jangan makan tulang
kawan!!! Terdengar nyaring teriakan para instruktur dengan penuh
semangat.itulah yang kami dengar saat kami mendapat konsekuensi bila melakukan
kesalahan. Jangan makan tulang kawan!!! Ini lah kalimat yang membuat kami menumbuhkan
rasa solidaritas yang tinggi.kami di ajarkan tidak curang.saat menerima
konsekuensi dan oahraga pagi.
Slayer ungu ikatan awal tanda persaudaraan Kami. Selama 5 hari
4 malam kami di tempa.fisik kami di bikin menjadi 0%,tapi kami teteap menjaga
mental kami supaya tidak menjadi 0%. Cuaca yang cerah datang setelah badai yang
dhasyat. Selama masa pendidikan kami selalu menjaga eksistensi kami menjadi
peserta.kegigihan dan mental baja hidangan wajib bagi kami.karna kami tidak
akan pernah menyerah pada keadaan. Sekembalinya kami dari situ gunung kami
turun di depan kampus H universitas gunadarma.di sana kami membersihkan diri
dan melakukan shalat jama’ah dzuhur dan ashar.dari kampus H kami berbaris
sesuai kelompok dan berlari ke kampus E. saat sampai di gerbang tepuk tangan
dan sorakan menyambut kami,ramai dan meriah sekali. Teriakan semangat tidak
putus putus kami dengar dari instruktur,kami terus berlari sampai tempat yang
sudah di sediakan.kami memanjang satu saf membelakangi gedung kampus E . kami
menyanyikan lagu lagu yang selalu
menemani kami selama masa pendidikan.hingga kami di komandokan balik badan dan
upacara penutupan pendidikan dasar angkatan 22 segera di mulai. Selanjutnya
penyematan slayer ungu yang mengitari leher kami sebagai tanda bahwa kami
berhasil mengikuti pendidikan dasar mapa gunadarma.kini kami mulai memasuki
keluarga besar mapa guna darma. Dan kami angkatan 22 yang telah menyelesaikan
pendidikan daksar telah resmi menjadi saudara se-angkatan. Perjalan kami masih
jauh untuk menjadi keluarga penuh mapa gunadarma masih ada beberapa tahap lagi
yang harus di lalui.karna kami akan selalu sabar dan tabah menjalaninya,karna
tabah bukan ada di permulaan, dan tabah bukan hanya di pertengahan tapi tabah
sampai akhir!!!